Senin, 03 Desember 2012

Al Quran Menjawab



Indonesia Krisis Pemimpin Ideal
                 Al Quran Menjawab                            

Berbicara tentang pemimpin sebelumnya kita harus mengerti apa yang dimaksud dengan pemimpin, Miftha Thoha dalam bukunya Prilaku Organisasi (1983 : 255) Pemimpin adalah seseorang yang memiliki kemampuan memimpin, artinya memiliki kemampuan untuk mempengaruhi orang lain atau kelompok tanpa mengindahkan bentuk alasannya, sedangkan John Gage Allee, Leader is a guide, a conductor, a commander (pemimpin itu ialah pemandu, penunjuk, penuntun, komandan). Nah berangkat dari pengertian di atas apakah para pemimpin bangsa ini sudah seperti apa yang didefinisikan dengan kata-kata pemimpin tersebut.
Melihat kondisi bangsa Indonesia saat ini, dengan carut marutnya kehidupan berbangsa dan bernegara, Semua berharap bangsa ini memiliki seorang pemimpin ideal yang mampu memberi teladan dan meningkatkan harkat dan martabat bangsa, bukan pemimpin yang memberi teladan yang tidak baik kepada masyarakat. Krisis pemimpin yang ideal di bangsa kita ini dapat kita lihat dengan banyaknya kasus korupsi yang di lakukan oleh kepala daerah dan para pejabat yang ada di Indonesia, sebanyak 173 kepala daerah dari 524 kepala daerah di Indonesia, terbelit kasus hukum, khusus korupsi. Ini merupakan data sejak 2004 hingga 2012 ini (KPK)., kalau berlandaskan dengan pengertian pemimpin sebagai pemandu, petunjuk, penuntun dan komandan dengan melihat realita di atas sungguh bangsa ini krisis pemimpin yang ideal.
Pemimpin ideal seyogyanya merujuk pada sumber referensi yang mutlak kebenarannya, bukanlah merujuk  pada pikiran atau kepentingan golongan tertentu. Paradigma memilih pemimpin ideal haruslah konsisten, tidak berubah sesuai perubahan hawa nafsu, rezim, dan kepentingan politik. Kriteria pemimpin ideal baik sebagai pemimpin rumah tangga, jamaah, organisasi, partai ataupun negara, banyak diterangkan dalam ayat-ayat al-Quran, salah satunya ada dalam QS al-Anbiya 73;
“Dan Kami menjadikan mereka itu sebagai pemimpin-peminpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami, dan kami wahyukan kepada mereka agar berbuat kebaikan, melaksanakan sholat, dan menunaikan zakat, dan hanya kepada Kami mereka menyembah”
Ayat di atas berbicara mengenai pemimpin ideal di dunia menurut versi Allah, sebagai sumber kebaikan dan bukan hawa nafsu dan kekuasaan tertentu saja. Keabsahannya tidak bisa dibantahkan kecuali bagi mereka orang yang mengingkarinya (kafir), karena Allah maha Benar atas firman-Nya.
Merujuk ayat di atas, setidaknya ada lima kriteria sebagai pemipin ideal, yaitu sebagai berikut:
1. Memberikan Petunjuk Kepada Masyarakatnya dengan Perintah Kami.
Pemimpin ideal selalu memberikan arahan kepada masyarakatnya berdasarkan petunjuk yang datang dari Allah. Ia senantiasa mengajak seluruh manusia kepada Allah. Ia akan berupaya secara maksimal membawa rakyatnya untuk taat beribadah kepada Allah. Bukan sebaliknya, mengajak bergabung dengan partainya untuk melanggengkan kekuasaan, dan melawan musuh-musuh politiknya.

2. Selalu Memproduksi Kebaikan-Kebaikan.
Pemimpin ideal selalu memproduksi kebaikan-kebaikan, termasuk dalam lingkup rumah tangganya. Ia mengajak istri dan anaknya untuk beribadah kepada Allah bukan mengarahkan pada kemaksiatan. Begitu pula dalam lingkup lingkungan dimana ia tinggal, kebaikan-kebaikan selalu diprioritaskan dan mempersempit ruang gerak kemaksiatan dan kemusyrikan. Hukum harus di tegakkan seterang matahari di siang hari tanpa pandang bulu.

3. Mendirikan Sholat
Berbahagialah jika memiliki pemimpin yang rajin mendirikan sholat 5 waktu. Karena sholat yang ‘ditegakkan’ sesuai firman Allah, akan memberikan dampak yang luar biasa yakni mencegah perbuatan keji dan munkar. Pemimpin dengan kriteria ini, akan menularkan spirit penegakkan sholat 5 waktu kepada anggota masyarakatnya, sehingga secara otomatis akan mencegah merajalela-nya korupsi, fitnah, membunuh tanpa alasan jelas, dan perbuatan keji lainnya.

4. Membayar Zakat
Allah memerintahkan zakat dalam ayat ini dengan kata Iitaa-a. Penggunaan kata ini untuk menegaskan bahwa membayar zakat tidak sekedar mengeluarkan harta, namun harus dibarengi dengan daya dorong yang  kuat, sebagai bukti komitmen keimanan.
Seorang pemimpin ideal akan berusaha menegakkan sistem zakat dengan baik dan amanah. Belajar dari sejarah umat Islam, jika sistem zakat (2.5% dari pendapatan) dikelola dengan baik dan jujur, maka akan mendatangkan keberkahan dan kemakmuran bagi masyarakatnya. Karena ini adalah sistem Allah bukan sistem sistem manusia. Dengan sifat amanah yang telah tertanam pada diri seorang pemimpin maka anggaran negara untuk kemasalatan bangsa tidak akan di salah gunakan oleh pemimpin untuk kepentingan pribadi dan golongan.

5. Hanya Menjadi Budak Allah
Seorang pemimpin ideal akan mengkhususkan dirinya menjadi hamba Allah, bukan budak hawa nafsu, kekuasaan, pengusaha hitam, negara asing, dan lain sebagainya. Keberanian dia sebagai hamba allah, tidak bisa dipaksa atau diintervensi oleh pihak manapun.

Nah dari kriteria-kriteria pemimpin Ideal yang berlandaskan Al Quran tentunya tidak ada cela sedikitpun pada diri seorang pemimpin apa bila memiliki kriteria-kriteria pemimpin yang di jelaskan di atas, seharusnya para pemimpin negara kita harus memiliki kriteria – kriteria pemimpin yang ideal sehingga bisa mengangkat harkat dan martabat bangsa Indonesia.dan menjadi pemimpin yang bisa di jadikan contoh, teladan dan penunjuk, serta pemandu masyrakat di Indonesia. Untuk menjadi seorang pemimpin tidak lah cukup dengan hanya memiliki pengetahun yang luas dan intelektual yang tinggi, sikap dan moral serta etika juga harus di miliki oleh seorang pemimpin. Oleh karena itu tidak di ragukan lagi apabila seorang pemimpin memiliki kriteria pemimpin yang ideal tentu sikap, etika dan moralnya sudah terjamin baik.

Penulis menyadari bahwa negara kita bukanlah negara islam tapi penulis yakin tidak ada satu ajaran agama pun yang mengajarkan untuk menjadi pemimpin yang tidak beretika dan bermoral, pasti semua agama mengajarkan untuk menjadi pemimpin yang baik dan membawa perubahan untuk suatu perbaikan, yang penulis harapkan pembaca dan para pemimpin negara kita bisa mengambil makna dari tulisan ini , sehingga para pemimpin bangsa ini bisa  mengetahui seperti apa pemimpin yang ideal dan bisa membenah diri untuk menjadi seorang pemimpin yang pantas di katakan pemimpin. Bukan hanya pemimpin yang menggunakan kekuasaan dan kewenangannya untuk kepentingan sendiri dan tidak menjadi contoh dan teladan kepada masyarakat selayaknya sebagai seorang pemimpin.

Selanjutnya kepada masyarakat, setiap diri individu juga harus memiliki kriteria pemimpin yang ideal dalam memimpin baik itu di suatu organisasi atau di ruang lingkup rumah tangga. Terlebih pada generasi muda bangsa Indonesia, sedini mungkin para generasi muda harus menanamkan jiwa seorang pemimpin yang memiliki kriteria pemimpin yang ideal karena sebagai generasi muda diharapkan agar bisa menjadi pemimpin yang baik dan dapat memberi perubahan di berbagai sektor di negara Indonesia. Generasi muda adalah aset bangsa Indonesia yang sangat mahal, maju dan berkembangnya bangsa ini kedepan terletak di tangan para generasi muda sebagai generasi penerus dan pelurus bangsa ini. Jadi perlunya peningkatan pendidikan baik di bidang akademik maupun di bidang agama agar tercipta moral dan etika yang baik untuk menjadi seorang pemimpin  dan pemahaman untuk menjadi sorang pemimpin yang ideal di mulai dari pemimpin negara kita saat ini, dan para generasi muda sebagai calon pemimpin masa depan  untuk mengatasi krisis pemimpin ideal yang di alami bangsa ini.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar