Indonesia
Krisis Pemimpin Ideal
Al Quran
Menjawab
Berbicara
tentang pemimpin sebelumnya kita harus mengerti apa yang dimaksud dengan
pemimpin, Miftha Thoha dalam bukunya Prilaku Organisasi (1983 : 255) Pemimpin
adalah seseorang yang memiliki kemampuan memimpin, artinya memiliki kemampuan
untuk mempengaruhi orang lain atau kelompok tanpa mengindahkan bentuk
alasannya, sedangkan John Gage Allee, Leader
is a guide, a conductor, a commander (pemimpin itu ialah pemandu,
penunjuk, penuntun, komandan). Nah berangkat dari pengertian di atas apakah
para pemimpin bangsa ini sudah seperti apa yang didefinisikan dengan kata-kata
pemimpin tersebut.
Melihat kondisi bangsa Indonesia
saat ini, dengan carut marutnya kehidupan berbangsa dan bernegara, Semua
berharap bangsa ini memiliki seorang pemimpin ideal yang mampu memberi teladan
dan meningkatkan harkat dan martabat bangsa, bukan pemimpin yang memberi
teladan yang tidak baik kepada masyarakat. Krisis pemimpin yang ideal di bangsa
kita ini dapat kita lihat dengan banyaknya kasus korupsi yang di lakukan oleh
kepala daerah dan para pejabat yang ada di Indonesia, sebanyak 173 kepala
daerah dari 524 kepala daerah di Indonesia, terbelit kasus hukum, khusus
korupsi. Ini merupakan data sejak 2004 hingga 2012 ini (KPK)., kalau
berlandaskan dengan pengertian pemimpin sebagai pemandu, petunjuk, penuntun dan
komandan dengan melihat realita di atas sungguh bangsa ini krisis pemimpin yang
ideal.
Pemimpin ideal seyogyanya merujuk
pada sumber referensi yang mutlak kebenarannya, bukanlah merujuk pada
pikiran atau kepentingan golongan tertentu. Paradigma memilih pemimpin ideal
haruslah konsisten, tidak berubah sesuai perubahan hawa nafsu, rezim, dan
kepentingan politik. Kriteria pemimpin ideal baik sebagai pemimpin rumah
tangga, jamaah, organisasi, partai ataupun negara, banyak diterangkan dalam
ayat-ayat al-Quran, salah satunya ada dalam QS al-Anbiya 73;
“Dan Kami menjadikan mereka itu sebagai pemimpin-peminpin
yang memberi petunjuk dengan perintah Kami, dan kami wahyukan kepada mereka
agar berbuat kebaikan, melaksanakan sholat, dan menunaikan zakat, dan hanya
kepada Kami mereka menyembah”
Ayat di atas berbicara mengenai
pemimpin ideal di dunia menurut versi Allah, sebagai sumber kebaikan dan bukan
hawa nafsu dan kekuasaan tertentu saja. Keabsahannya tidak bisa dibantahkan
kecuali bagi mereka orang yang mengingkarinya (kafir), karena Allah maha Benar
atas firman-Nya.
Merujuk ayat di atas, setidaknya ada lima kriteria
sebagai pemipin ideal, yaitu sebagai berikut:
1. Memberikan Petunjuk Kepada Masyarakatnya dengan
Perintah Kami.
Pemimpin ideal selalu memberikan arahan kepada
masyarakatnya berdasarkan petunjuk yang datang dari Allah. Ia senantiasa
mengajak seluruh manusia kepada Allah. Ia akan berupaya secara maksimal membawa
rakyatnya untuk taat beribadah kepada Allah. Bukan sebaliknya, mengajak
bergabung dengan partainya untuk melanggengkan kekuasaan, dan melawan
musuh-musuh politiknya.
2. Selalu Memproduksi Kebaikan-Kebaikan.
Pemimpin ideal selalu memproduksi
kebaikan-kebaikan, termasuk dalam lingkup rumah tangganya. Ia
mengajak istri dan anaknya untuk beribadah kepada Allah bukan mengarahkan pada
kemaksiatan. Begitu pula dalam lingkup lingkungan dimana ia tinggal, kebaikan-kebaikan
selalu diprioritaskan dan mempersempit ruang gerak kemaksiatan dan kemusyrikan.
Hukum harus di tegakkan seterang matahari di siang hari tanpa pandang bulu.
3. Mendirikan Sholat
Berbahagialah jika memiliki pemimpin yang
rajin mendirikan sholat 5 waktu. Karena sholat yang ‘ditegakkan’
sesuai firman Allah, akan memberikan dampak yang luar biasa yakni mencegah
perbuatan keji dan munkar. Pemimpin dengan kriteria ini, akan menularkan spirit
penegakkan sholat 5 waktu kepada anggota masyarakatnya, sehingga secara otomatis
akan mencegah merajalela-nya korupsi, fitnah, membunuh tanpa alasan jelas, dan
perbuatan keji lainnya.
4. Membayar Zakat
Allah memerintahkan zakat dalam ayat ini
dengan kata Iitaa-a. Penggunaan kata ini untuk menegaskan bahwa
membayar zakat tidak sekedar mengeluarkan harta, namun harus dibarengi dengan
daya dorong yang kuat, sebagai bukti komitmen keimanan.
Seorang pemimpin ideal akan berusaha menegakkan sistem
zakat dengan baik dan amanah. Belajar dari sejarah umat Islam, jika sistem
zakat (2.5% dari pendapatan) dikelola dengan baik dan
jujur, maka akan mendatangkan keberkahan dan kemakmuran bagi
masyarakatnya. Karena ini adalah sistem Allah bukan sistem sistem manusia.
Dengan sifat amanah yang telah tertanam pada diri seorang pemimpin maka anggaran
negara untuk kemasalatan bangsa tidak akan di salah gunakan oleh pemimpin untuk
kepentingan pribadi dan golongan.
5. Hanya Menjadi Budak Allah
Seorang pemimpin ideal akan mengkhususkan
dirinya menjadi hamba Allah, bukan budak hawa nafsu,
kekuasaan, pengusaha hitam, negara asing, dan lain sebagainya. Keberanian dia
sebagai hamba allah, tidak bisa dipaksa atau diintervensi oleh pihak manapun.
Nah dari kriteria-kriteria pemimpin
Ideal yang berlandaskan Al Quran tentunya tidak ada cela sedikitpun pada diri
seorang pemimpin apa bila memiliki kriteria-kriteria pemimpin yang di jelaskan
di atas, seharusnya para pemimpin negara kita harus memiliki kriteria –
kriteria pemimpin yang ideal sehingga bisa mengangkat harkat dan martabat
bangsa Indonesia.dan menjadi pemimpin yang bisa di jadikan contoh, teladan dan
penunjuk, serta pemandu masyrakat di Indonesia. Untuk menjadi seorang pemimpin
tidak lah cukup dengan hanya memiliki pengetahun yang luas dan intelektual yang
tinggi, sikap dan moral serta etika juga harus di miliki oleh seorang pemimpin.
Oleh karena itu tidak di ragukan lagi apabila seorang pemimpin memiliki
kriteria pemimpin yang ideal tentu sikap, etika dan moralnya sudah terjamin
baik.
Penulis menyadari bahwa negara kita
bukanlah negara islam tapi penulis yakin tidak ada satu ajaran agama pun yang
mengajarkan untuk menjadi pemimpin yang tidak beretika dan bermoral, pasti
semua agama mengajarkan untuk menjadi pemimpin yang baik dan membawa perubahan
untuk suatu perbaikan, yang penulis harapkan pembaca dan para pemimpin negara
kita bisa mengambil makna dari tulisan ini , sehingga para pemimpin bangsa ini
bisa mengetahui seperti apa pemimpin
yang ideal dan bisa membenah diri untuk menjadi seorang pemimpin yang pantas di
katakan pemimpin. Bukan hanya pemimpin yang menggunakan kekuasaan dan
kewenangannya untuk kepentingan sendiri dan tidak menjadi contoh dan teladan
kepada masyarakat selayaknya sebagai seorang pemimpin.
Selanjutnya kepada masyarakat,
setiap diri individu juga harus memiliki kriteria pemimpin yang ideal dalam
memimpin baik itu di suatu organisasi atau di ruang lingkup rumah tangga.
Terlebih pada generasi muda bangsa Indonesia, sedini mungkin para generasi muda
harus menanamkan jiwa seorang pemimpin yang memiliki kriteria pemimpin yang
ideal karena sebagai generasi muda diharapkan agar bisa menjadi pemimpin yang
baik dan dapat memberi perubahan di berbagai sektor di negara Indonesia.
Generasi muda adalah aset bangsa Indonesia yang sangat mahal, maju dan
berkembangnya bangsa ini kedepan terletak di tangan para generasi muda sebagai
generasi penerus dan pelurus bangsa ini. Jadi perlunya peningkatan pendidikan
baik di bidang akademik maupun di bidang agama agar tercipta moral dan etika
yang baik untuk menjadi seorang pemimpin
dan pemahaman untuk menjadi sorang pemimpin yang ideal di mulai dari
pemimpin negara kita saat ini, dan para generasi muda sebagai calon pemimpin
masa depan untuk mengatasi krisis
pemimpin ideal yang di alami bangsa ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar