Rabu, 31 Oktober 2012

Sekilas Tentang Tanah Kelahiranku



Sekilas Tentang Tanah Kelahiranku

Keraton Kasunanan Surakarta
     KERATON SURAKARTA dibangun oleh Pakoe Boewono II pada tahun 1745 Masehi. Sebelumnya ibukota Keraton berada di Kartasura, yang berjarak lebih kurang 12 km barat Kota Solo. Di Keraton Kasunanan Surakarta terdapat Art Gallery yang menyimpan bermacam benda-benda bersejarah yang mempunyai nilai seni dan sejarah yang tinggi. Beberapa koleksi yang ada diantara lain kereta kencana, bermacam-macam senjata, wayang kulit dan benda-benda peninggalan jaman dulu lainnya. Keraton Kasunanan Surakarta dibuka untuk umum setiap hari jam 08.30-14.00, dan hari Minggu jam 08.30-13.00. Kraton tutup pada hari Jumat.Secara fisik bangunan Keraton Kasunanan Surakarta terdiri dari bangunan inti dan lingkungan pendukungnya seperti Gapura (pintu gerbang) yang disebut Gladag pada bagian Selatan. Kemudian ada dua Alun-alun di sebelah Utara dan Selatan kompleks Keraton. Juga terdapat Masjid Agung dan Pasar Batik yang terkenal yaitu Pasar Klewer. Kyai Slamet, Kerbau putih yang dikeramatkan sebagai salah satu pusaka Keraton Kasunanan Surakarta.

Bengawan Solo Gethek Festival 2012
     Bengawan Solo gethek Festival merupakan festival naik gethek (rakit) yang dihiasi beraneka tampilan seni menyusuri sungai Bengawan Solo. Festival akan diadakan di sepanjang Sungai Bengawan Solo pada hari Minggu, 11 November 2012.Gethek merupakan alat transportasi air yang terbuat dari batang-batang bambu yang dirakit sedemikian rupa sehingga bisa dinaiki di atasnya dan menggunakan batang bambu atau dayung untuk melaju. Jaman dulu, sekitar abad 17-19, lalu lintas di Bengawan Solo (sungai terpanjang di Jawa) diramaikan dengan gethek dan perahu sebagai alat transportasi. Pedagang dan penduduk pada umumnya melakukan mobilitas dengan memanfaatkan transportasi air di Bengawan Solo ini. Festival Gethek ini mengingatkan kembali sejarah masa lalu yang menjadi milik bangsa ini. Memandangi arus sungai yang cukup deras dan gethek serta perahu melaju di sepanjang alirannya memunculkan kesadaran betapa kita tidak terlalu abai dengan ‘kekuatan’ Bengawan Solo, warisan budaya yang telah menjadi saksi peradaban panjang manusia sejak ratusan bahkan ribuan tahun yang lalu.
Kirab Malam 1 Suro Tahun 2012
     Kirab Malam 1 Suro merupakan perayaan tahun baru menurut Kalender Jawa. Malam satu suro jatuh mulai terbenam matahari pada hari terakhir bulan terakhir kalender Jawa sampai terbitnya matahari pada hari pertama bulan pertama tahun berikutnya (1 suro). Malam 1 Suro diadakan oleh Keraton Kasunanan Surakarta dan Pura Kraton Mangkunegaran.Di Mangkunegaran dilakukan jamasan (pencucian) benda pusaka kemudian dikirabkan keliling Pura Mangkunegaran. Sedangkan di Keraton Surakarta, ritual juga melakukan kirab benda-benda pusaka mengelilingi Benteng Keraton pada dini hari, yang menarik adalah ikut sertanya beberapa Kebo Bule (Kerbau Albino) sebagai cucuk lampah (yang mengawali rombongan peserta kirab).
Kemah Budaya 2012, Bangga jadi Wong Solo
     Beberapa peserta Kemah Budaya tampak asyik berkreasi dalam kegiatan workshop membatik, menari, membuat wayang dan topeng dalam acara kemah budaya 2012 di kawasan TMP Kusuma Bhakti Jurug. Kemah Budaya yang diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (disbudpar) pemerintah kota surakarta sudah masuk dalam calendar of event setiap tahun, dan pada tahun ini sudah masuk kali ke 4 diselenggarakan.Kemah Budaya telah dibuka secara resmi oleh Sekretaris Daerah Kota Surakarta Budi Suharto pada jumat malam sebelumnya. Menurut Fajar Afianto sebagai Ketua Panitia Pelaksanaan Kemah Budaya 2012, Peserta yang ikut  kurang lebih 200 orang pelajar dari 8 SMU Negeri, 9 SMK dan 11 Sekolah Swasta se-Surakarta, di bagi menjadi 4 desa ada desa batik, desa wayang, desa tari dan desa topeng.
     Beragam kegiatan ada dalam kemah budaya ini, ada workshop budaya, jejak budaya, workshop budaya, kepribadian, kewiraan, pembinaan generasi muda, pertunjukan wayang kulit klasik, pemutaran film KBS 2009,  Pembibitan Ikan, dan penanaman pohon, sebagai wujud aksi sosial. disamping itu didatangkan pula para praktisi untuk memotivasi para peserta dalam melestarikan seni dan budaya khususnya di kota surakarta ini, diantaranya Parjio dari Sanggar Joged Barong Kamamang Jagalan sebagai praktisi Topeng, Ki Sudarmanto praktisi Wayang dari ISI Surakarta jurusan Pedalangan, Darmadi S,Sn Praktisi Tari, Adi Busana, dan juga Batik dari Sanggar Tari Meta Budaya dan juga Budayawan Drs. Mufti Rahardjo, MM.Kegiatan edukatif Kemah Budaya yang dilaksanakan selama 3 hari dari tanggal  diharapkan para peserta bisa semakin mengenal tradisi dan budaya Solo, melestarikan adat istiadat, cinta akan lingkungan pedesaan, semakin mencintai budaya sekaligus mengembangkan dan mengapresiasikannya sehingga akan merasa bangga menjadi warga solo.
Museum Radya Pustaka
     Radya Pustaka adalah museum tertua di Indonesia. Dibangun pada 28 Oktober 1890 oleh Kanjeng Adipati Sosroningrat IV, pepatih dalem pada masa pemerintahan Pakoe Boewono IX dan Pakoe Boewono X. Museum Radya Pustaka juga memiliki perpustakaan yang menyimpan buku-buku budaya dan pengetahuan sejarah, seni dan tradisi serta kesusastraan baik dalam bahasa Jawa Kuno maupun Bahasa Belanda.Museum Radya Pustaka terletak di Jalan Slamet Riyadi, bertempat didalam kompleks Taman Wisata Budaya Sriwedari. Di museum ini tersimpan koleksi benda-benda kuno yang mempunyai nilai seni dan sejarah tinggi, antara lain : Beberapa arca batu dan perungggu dari zaman Hindu dan Budha. Koleksi keris kuno dan berbagai senjata tradisional, seperangkat gamelan, wayang kulit & wayang beber,koleksi keramik dan berbagai barang seni lainnya.The Museum Radya Pustaka juga menyediakan buku tentang sejarah budaya dan seni. Sebagian besar buku disini ditulis dalam bahasa jawa dan juga bahasa belanda. Museum Radya Pustaka buka pada hari Selasa sampai Minggu jam 8.30-13.00.

1 komentar:

  1. Masih banyak lagi hal-hal menarik dari kota Solo,rasanya tidak akan ada habisnya bicara tentang '' Solo ''.Solo Masa Kini dan Tetap Berbudaya.

    BalasHapus