Sekilas Tentang Tanah Kelahiranku
Keraton Kasunanan Surakarta
KERATON SURAKARTA dibangun oleh Pakoe Boewono II pada tahun 1745 Masehi.
Sebelumnya ibukota Keraton berada di Kartasura, yang berjarak lebih kurang 12
km barat Kota Solo. Di Keraton Kasunanan Surakarta terdapat Art Gallery yang
menyimpan bermacam benda-benda bersejarah yang mempunyai nilai seni dan sejarah
yang tinggi. Beberapa koleksi yang ada diantara lain kereta kencana,
bermacam-macam senjata, wayang kulit dan benda-benda peninggalan jaman dulu
lainnya. Keraton Kasunanan Surakarta dibuka untuk umum setiap hari jam 08.30-14.00,
dan hari Minggu jam 08.30-13.00. Kraton tutup pada hari Jumat.Secara
fisik bangunan Keraton Kasunanan Surakarta terdiri dari bangunan inti dan
lingkungan pendukungnya seperti Gapura (pintu gerbang) yang disebut Gladag pada
bagian Selatan. Kemudian ada dua Alun-alun di sebelah Utara dan Selatan
kompleks Keraton. Juga terdapat Masjid Agung dan Pasar Batik yang terkenal
yaitu Pasar Klewer. Kyai Slamet, Kerbau putih yang dikeramatkan sebagai salah
satu pusaka Keraton Kasunanan Surakarta.
Bengawan Solo Gethek Festival 2012
Bengawan Solo gethek Festival merupakan festival naik gethek (rakit)
yang dihiasi beraneka tampilan seni menyusuri sungai Bengawan Solo. Festival akan
diadakan di sepanjang Sungai Bengawan Solo pada hari Minggu, 11 November 2012.Gethek
merupakan alat transportasi air yang terbuat dari batang-batang bambu yang
dirakit sedemikian rupa sehingga bisa dinaiki di atasnya dan menggunakan batang
bambu atau dayung untuk melaju. Jaman dulu, sekitar abad 17-19, lalu lintas di
Bengawan Solo (sungai terpanjang di Jawa) diramaikan dengan gethek dan perahu
sebagai alat transportasi. Pedagang dan penduduk pada umumnya melakukan
mobilitas dengan memanfaatkan transportasi air di Bengawan Solo ini. Festival
Gethek ini mengingatkan kembali sejarah masa lalu yang menjadi milik bangsa
ini. Memandangi arus sungai yang cukup deras dan gethek serta perahu melaju di
sepanjang alirannya memunculkan kesadaran betapa kita tidak terlalu abai dengan
‘kekuatan’ Bengawan Solo, warisan budaya yang telah menjadi saksi peradaban
panjang manusia sejak ratusan bahkan ribuan tahun yang lalu.
Kirab Malam 1 Suro Tahun 2012
Kirab Malam 1 Suro merupakan perayaan tahun baru menurut Kalender Jawa.
Malam satu suro jatuh mulai terbenam matahari pada hari terakhir bulan terakhir
kalender Jawa sampai terbitnya matahari pada hari pertama bulan pertama tahun
berikutnya (1 suro). Malam 1 Suro diadakan oleh Keraton Kasunanan
Surakarta dan Pura Kraton Mangkunegaran.Di Mangkunegaran dilakukan jamasan
(pencucian) benda pusaka kemudian dikirabkan keliling Pura Mangkunegaran.
Sedangkan di Keraton Surakarta, ritual juga melakukan kirab benda-benda pusaka
mengelilingi Benteng Keraton pada dini hari, yang menarik adalah ikut sertanya
beberapa Kebo Bule (Kerbau Albino) sebagai cucuk lampah (yang mengawali
rombongan peserta kirab).
Kemah Budaya 2012, Bangga jadi Wong
Solo
Beberapa peserta Kemah Budaya tampak asyik berkreasi dalam kegiatan
workshop membatik, menari, membuat wayang dan topeng dalam acara kemah budaya
2012 di kawasan TMP Kusuma Bhakti Jurug. Kemah Budaya yang diselenggarakan oleh
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (disbudpar) pemerintah kota surakarta sudah
masuk dalam calendar of event setiap tahun, dan pada tahun ini sudah masuk kali
ke 4 diselenggarakan.Kemah Budaya telah dibuka secara resmi oleh Sekretaris
Daerah Kota Surakarta Budi Suharto pada jumat malam sebelumnya. Menurut Fajar
Afianto sebagai Ketua Panitia Pelaksanaan Kemah Budaya 2012, Peserta yang
ikut kurang lebih 200 orang pelajar dari 8 SMU Negeri, 9 SMK dan 11
Sekolah Swasta se-Surakarta, di bagi menjadi 4 desa ada desa batik, desa
wayang, desa tari dan desa topeng.
Beragam kegiatan ada dalam kemah budaya ini, ada workshop budaya, jejak
budaya, workshop budaya, kepribadian, kewiraan, pembinaan generasi muda,
pertunjukan wayang kulit klasik, pemutaran film KBS 2009, Pembibitan
Ikan, dan penanaman pohon, sebagai wujud aksi sosial. disamping itu didatangkan
pula para praktisi untuk memotivasi para peserta dalam melestarikan seni dan
budaya khususnya di kota surakarta ini, diantaranya Parjio dari Sanggar Joged
Barong Kamamang Jagalan sebagai praktisi Topeng, Ki Sudarmanto praktisi Wayang
dari ISI Surakarta jurusan Pedalangan, Darmadi S,Sn Praktisi Tari, Adi Busana,
dan juga Batik dari Sanggar Tari Meta Budaya dan juga Budayawan Drs. Mufti
Rahardjo, MM.Kegiatan edukatif Kemah Budaya yang dilaksanakan selama 3 hari
dari tanggal diharapkan para peserta
bisa semakin mengenal tradisi dan budaya Solo, melestarikan adat istiadat,
cinta akan lingkungan pedesaan, semakin mencintai budaya sekaligus
mengembangkan dan mengapresiasikannya sehingga akan merasa bangga menjadi warga
solo.
Museum Radya Pustaka
Radya Pustaka adalah museum tertua di Indonesia. Dibangun pada 28
Oktober 1890 oleh Kanjeng Adipati Sosroningrat IV, pepatih dalem pada masa
pemerintahan Pakoe Boewono IX dan Pakoe Boewono X. Museum Radya Pustaka juga
memiliki perpustakaan yang menyimpan buku-buku budaya dan pengetahuan sejarah,
seni dan tradisi serta kesusastraan baik dalam bahasa Jawa Kuno maupun Bahasa
Belanda.Museum Radya Pustaka terletak di Jalan Slamet Riyadi, bertempat didalam
kompleks Taman Wisata Budaya Sriwedari. Di museum ini tersimpan koleksi
benda-benda kuno yang mempunyai nilai seni dan sejarah tinggi, antara lain :
Beberapa arca batu dan perungggu dari zaman Hindu dan Budha. Koleksi keris kuno
dan berbagai senjata tradisional, seperangkat gamelan, wayang kulit &
wayang beber,koleksi keramik dan berbagai barang seni lainnya.The Museum Radya
Pustaka juga menyediakan buku tentang sejarah budaya dan seni. Sebagian besar
buku disini ditulis dalam bahasa jawa dan juga bahasa belanda. Museum Radya
Pustaka buka pada hari Selasa sampai Minggu jam 8.30-13.00.
Masih banyak lagi hal-hal menarik dari kota Solo,rasanya tidak akan ada habisnya bicara tentang '' Solo ''.Solo Masa Kini dan Tetap Berbudaya.
BalasHapus