Minggu, 09 Juni 2013

SURAKARTA SEBAGAI KOTA BUDAYA



Surakarta dikenal sebagai kota yang memiliki keanekaragaman budaya. Surakarta terkenal pula akan masyarakat yang ramah, hal itu ditandai dengan berkumpulnya kebudayaan dari masyarakat pendatang yang berasal dari berbagai daerah, tetapi tidak menjadi kendala untuk tetap berinteraksi satu dengan yang lainnya.
Dengan adanya tempat-tempat wisata yang menarik bagi masyarakat serta motivasi kota Surakarta yang akan dijadikan ibu kota provinsi Jawa Tengah, kian menjadikan semangat tersendiri bagi pemerintah Kota Surakarta serta masyarakat yang ada didalamnya, lebih spesial lagi karena Surakarta memiliki kebudayan yang masih kental yaitu adanya keraton yang masih berdiri kokoh higgga sekarang, hal ini juga menjadi kebanggaan tersendiri dengan seringnya masyarakat dari berbagai negara yang datang dan mengunjungi tempat pariwisata di kota Surakarta.

Kota Surakarta yang sering dikenal dengan nama Solo memiliki wilayah yang cukup luas serta memiliki pandapatan daerah yang cukup tinggi, hal ini dapat dibuktikan dengan program kerja yang baru saja dilaksanakan oleh pemerintah kota Surakarta yaitu Bis Batik Solo Trans, Solo Batik Karnival, dan sistem penyebrangan jalan yang baru-baru ini adalah kereta api wisata Surakarta menuju Wonogiri,. Sedangkan tiap tahunnya keraton Surakarta mengadakan acara “Grebek” yang diadakan pada malam 1 suro dan “Sekaten”, hal ini menjadi acara favorit bagi masyarakat yang selalu dinantikan.

Akhir-akhir ini pemerintah kota Surakarta sedang berusaha mengenalkan kembali kebudayaan jawa seperti wayang, gamelan kepada nasional bahkan internasional dan mengenalkan kembali kepada anak-anak tentang permainan daerah yang dulu dimainkan, yang sekarang mulai tidak dikenal oleh anak-anak karena pengaruh permainan elektronik yang sekarang mulai menjamur dikalangan masyarakat. Dalam segi kebudayaan, anak-anak sekolah mempunyai komunitas “kemah budaya” dalam komunitas ini terdiri sekitar 300 anak. Dalam hal ini dinas pariwisata kota Surakarta mengadakan kegiatan “Dolanan Bocah”. Hal tersebut
diimplementasikan dengan wayang orang yang di selenggarakan di Sriwedari, acara ini digelar setiap sabtu siang dan diikuti oleh para siswa-siswi SMA dan SMP. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menciptakan pendalang-pendalang kecil yang sekarang sudah tidak ada.

Dalam segi pendidikan kebudayaan, banyak orang mancanegara yang menuntut ilmu di Surakarta seperti mereka sekolah di Institute Seni Indonesia ( ISI ). Tidak hanya itu saja banyak masyarakat dari luar daerah yang memilih sekolah di universitas yang ada di Surakarta dengan alasan mutu pendidikan yang lebih baik dibandingkan sekolah yang ada didaerahnya.
Tempat pariwisata dan tempat kuliner di kota Surakarta juga menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat yang baru mengenal serta mengunjungi kota Solo seperti Galabo, tempat yang menyediakan berbagai makanan khas kota Surakarta pada malam hari sehingga dapat menikmati suasana malam hari sambil makan, ada juga “Balekambang” yang menghadirkan suasana alami di tengah kota yang dilengkapi dengan tempat outbond untuk anak-anak, ditempat ini juga akan dibangun taman reptil, Jurug juga menyedikan keunikan tersendiri yaitu dimana dapat melihat berbagai macam binatang yang dilestarikan bahkan yang hampir punah sekalipun dan tak jauh dari tempat itu dapat dapat di nikmati pula sungai yang terkenal dikota Surakarta yaitu Bengawan Solo, yang masih sangat alami dengan pepohanan disekitarnya.

Tidak terlepas dari tempat-tempat menarik diatas, ada pula tempat-tempat menarik di pusat kota diantaranya monumen bersejarah di pusat kota yaitu Monumen Pers yang sudah lama berdiri, Museum Radia Pustaka yang menyimpan berbagai macam benda-benda kuno serta ada juga tempat berkumpulnya anak-anak muda pada sore hari yaitu Ngarsopuro, pada siang hari tempat ini digunakan untuk berjualan barang-barang kerajinan dari Surakarta yang disebut Pasar Triwindu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar